BUDI HARYANA Journey

Hidup adalah perjalanan untuk belajar, berkembang, dan beramal

Rute Menuju Bukit Moko

Bukit Moko Satu tempat yang layak dikunjungi. Tempat ini cocok untuk pehobi fotografi atau videografi. Panorama Bandung dapat dilihat dari bukit ini, terlebih malam hari kerlap-kerlip Kota Bandung sangat indah dari tempat ini. Jika cuaca cerah bisa menyaksikan sunset atau matahari terbenam. Bukit moko lokasinya di utara kota Bandung tepatnya di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Ini Rute Menuju Bukit Moko

  1. Masuk melalui Jalan Padasuka, dari pusat kota kurang lebih 30 menit berkendaraan. 
  2. Tepat sebelum terminal cicaheum belok kiri masuk ke jalan Padasuka 
  3. Sebelum sampai dibukit Moko, sobat akan melewati Caringin Tilu, tempat makan-makan dan bersantai sambil lihat panorama Bandung 
  4. Perjalanan dari jalan Padasuka menuju Bukit Moko memakan waktu kurang dari 1 jam 
  5. Jalan relatif mulus, tetapi mendekati Bukit Moko sobat harus naik jalan berbatu, disarankan jalan kaki, ada parkir motor dibawah 
  6. Lebih nyaman pake motor. walaupun bawa mobil pun bisa. 
  7. Kunci motor dengan kunci ganda, jaga-jaga saja. Parkir disini standar 2000 rupiah, kadang-kadang-kadang ada portal sumbangan untuk kegiatan warga setempat 
  8. Sampai dilokasi masuk ke pintu gerbang Warung Daweung, silakan pesan kopi, goreng pisang atau lainnya. Bayar langsung, pesanan akan diantar 
  9. Tempat ini tidak terlalu luas, ada bangku dan meja makan disediakan untuk makan dan bersantai
  10. Waktu kunjungan ditempat ini dibatasi sampai jam 24.00 
  11. Sebelah utara Warung Daweung ada hutan dan arena Camping yang dikelola Perhutani, masuk wilayah ini bayar tiket 10.000 rupiah
  12. Pada akhir pekan biasanya berjubel pengunjung. Bila ingin tenang mengambil foto atau video datanglah hari-hari biasa 
  13. Jangan lupa siapkan jas hujan dan tentunya peralatan fotografi. Selamat menikmati indahnya Kota Bandung.
Ini Rute menuju Bukit Moko



3 Perjalanan ke Kampung Berkebun

3 perjalanan ke Kampung berkebun


Enam bulan Pemkot Bandung dibawah kepemimpinan Ridwan Kamil dan Oded M Danial menggulirkan program Kampung berkebun di 151 RW. Program ini digulirkan selain sebagai upaya perbaikan kualitas lingkungan sehingga menjadi lebih asri dan produktif juga sebagai pemenuhan kebutungan pangan masyarakat. Satu RW mendapatkan secara gratis bibit, tanah, pupuk, dan peralatan pendukung. Peran relawan kampung berkebun sangat penting. Para relawan ini membingbing, memonitor dan ikut bersama melaksanakan program berkebun

Salah satu tempat program di RW 06 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Cinambo, Pak RW beserta beberapa warga rutin merawat tanaman sayuran hingga panen tiba. Hasil tanaman cukup menggembirakan dan bisa dinikmati warga, bahkan sebagian hasi panen bisa dijual kepasar. Walaupun lahan sulit ditanami penuh brangkal, warga berkreasi dengan membuat guludan yaitu tumpukan tanah yang dibuat memanjang. Tikus masih menjadi hama yang cukup merusak. 

Sementara di RW 05 Kelurahan Pakemitan sayuran dan tanaman hias tidak dipusatkan disatu tempat, tapi disebar ke tiap rumah. Awalnya dipusatkan di satu tempat dan pengelolaan diserahkan ke Karang Taruna setempat, tapi tidak  terawat dan kurang rasa memiliki. Pak RW mengajak warganya menanam sayur disetiap halaman rumahnya. Sebagian rumah di RW ini halamannya sempit, warga menjadikan pagar rumah sebagai tempat menyimpan tanaman. 

RW 03 Kelurahan Cisaranten Endah dipusatkan dikantor kelurahan, hasil panen cukup menggembirakan. Bahkan ibu-ibu pengelola kampung berkebun mendapatkan pesanan pembibitan sayuran dari salah seorang warga. keterlibatan warga masih kuramg, yang terlihat rutin merawat hanya sekitar 2-3 ibu-ibu

Demikian 3 perjalanan di Kampung Berkebun. Kondisi cuaca dan hama tikus menjadi tantangan alam yang cukup berat.  Mengamati program di lapangan belum semua warga ikut terlibat dalam program ini, kesiapan suplier juga harus menjadi bahan perbaikan selanjutnya. Nilai ekonomis atau kewirausahaan dari program kampung berkebun harus dipertajam, karena sesuatu yang menghasilkan keuntungan akan menjadi daya tarik tersendiri.


Kampung Berkebun Bandung
Kampung Berkebun Bandung
Kampung Berkebun Bandung
Kampung Berkebun Bandung

Geografis Kota Bandung

Geografis Kota Bandung

Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak di antara 107' 36‘ Bujur Timur dan 60' 55’ Lintang Selatan. Lokasi Kota Bandung cukup strategis, dilihat dari segi komunikasi, dan perekonomian. Hal tersebut dikarenakan Kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan yaitu:

a. Barat - Timur yang memudahkan hubungan dengan Ibukota Negara
b. Utara - Selatan yang memudahkan lalu lintas ke daerah perkebunan (Subang dan Pangalengan).

Secara topografi Kota Bandung terletak pada ketinggian 791 meter di atas permukaan laut (dpl), titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 Meter dan terendah di sebelah Selatan 675 Meter di atas permukaan laut. Di wilayah Kota Bandung bagian selatan sampai lajur lintasan kereta api, permukaan tanah relatif datar sedangkan di wilayah kota bagian Utara berbukit-bukit. Dari wilayah perbukitan Bandung Utara inilah orang dapat menyaksikan bentuk dan panorama keseluruhan Kota Bandung.

Keadaan geologis dan tanah yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya lapisan alluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Perahu. Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol, di bagian selatan serta di bagian timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan liat. Di bagian tengah dan barat tersebar jenis tanah andosol.

Selama tahun 2012 tercatat suhu tertinggi di Kota Bandung mencapai 30,4' C yang terjadi di bulan September dan Oktober. Suhu terendah di kota Bandung pada tahun 2012 adalah 18,2' C yaitu pada bulan Agustus.Curah hujan tertinggi di kota Bandung pada tahun 2012 terjadi di bulan April yaitu sebesar 381,5 mm. Sementara curah hujan terendah terjadi di bulan September sebesar 3,1 mm.

Sumber : Bandung Dalam Angka 2013

Kota Bandung
Panorama Bandung dari Bukit Moko 

Sejarah Pasar Ujung Berung

Sejarah Pasar Ujung Berung 

Setelah tahu sejarah Ujung Berung dan asal mula penamaannya, kita akan berbicara tentang pusat perekonomian di distrik Ujung Berung. Sampai masa pendudukan Jepang, di wilayah distrik Ujung Berung terdapat 3 pasar yaitu pasar Cibiru, Pasar Sindanglaya, dan pasar Ujung Berung. Pasar-pasar tersebut mempunyai hari yang berbeda-beda. Pasar Cibiru memiliki hari pasar Selasa, Pasar Sindanglaya hari Senin dan Kamis. Sedangkan Pasar Ujung Berung hari Rabu dan Minggu

Pasar cibiru merupakan yang paling istimewa,  bila jatuh hari pasar bertepatan dengan musim panen singkong, selain menyediakan kebutuhan sehari-hari, pasar tersebut menyeleggarakan berbagai macam permainan dan pagelaran kesenian

Distrik Ujung Berung juga mempunyai pasar hewan yang dinamakan "Pasar Munding" khusus menjual hewan Lembu bertempat dilapangan rumput di Kampung Sukup

Sumber : Ujung Berung Serambi Timur Bandung, Anto S. Widjaya

Artikel Lainnya:
Sejarah Ujung Berung
Sejarah Cikadut
Sejarah Gedong Pakuan 
Sejarah Pasar Ujung Berung
Sejarah Pasar Ujung Berung
Sejarah Pasar Ujung Berung